Minggu, 28 Oktober 2012

Berhenti Menjadi Pengemis

Selama ini, saya selalu menyediakan beberapa uang receh untuk berjaga-jaga kalau melewati pengemis atau ada pengemis yang menghampiri. Satu lewat, ku beri, kemudian lewat satu pengemis lagi, kuberi.
Hingga persediaan receh di kantong habis baru lah aku berhenti dan menggantinya dengan kata "maaf" kepada pengemis yang ke sekian.

Tidak setiap hari saya melakukan itu, karena memang pertemuan dengan pengemis juga tidak setiap hari. Jumlahnya pun tidak besar, hanya seribu rupiah atau bahkan lima ratus rupiah, tergantung persediaan.

Sahabat saya, Diding, punya cara lain. Awalnya saya merasa bahwa dia pelit karena saya tidak pernah melihatnya memberikan receh kepada pengemis. Padahal kalau kutaksir, gajinya lebih besar dari gajiku. Bahkan mungkin gajiku itu besarnya hanya setengah dari gajinya. Tapi setelah apa yang saya lihat sewaktu kami sama-sama berteduh kehujanan di Pasar Minggu, anggapan saya itu ternyata salah.

Seorang ibu setengah baya sambil menggendong anaknya menghampiri kami seraya menengadahkan tangan. Tangan saya yang sudah berancang-ancang mengeluarkan receh ditahannya. Kemudian Diding mengeluarkan dua lembar uang dari sakunya, satu lembar seribu rupiah, satu lembar lagi seratus ribu rupiah. Sementara si ibu tadi ternganga entah apa yang ada di pikirannya sambil memperhatikan dua lembar uang itu.

"Ibu kalau saya kasih pilihan mau pilih yang mana, yang seribu rupiah atau yang seratus ribu?" tanya Diding
Sudah barang tentu, siapa pun orangnya pasti akan memilih yang lebih besar. Termasuk ibu tadi yang serta merta menunjuk uang seratus ribu.

"Kalau ibu pilih yang seribu rupiah, tidak harus dikembalikan. Tapi kalau ibu pilih yang seratus ribu, saya tidak memberikannya secara cuma-cuma. Ibu harus mengembalikannya dalam waktu yang kita tentukan, bagaimana?" terang Diding.

Agak lama waktu yang dibutuhkan ibu itu untuk menjawabnya. Terlihat ia masih nampak bingung dengan maksud sahabat saya itu. Dan, "Maksudnya... yang seratus ribu itu hanya pinjaman?"
"Betul bu, itu hanya pinjaman. Maksud saya begini, kalau saya berikan seribu rupiah ini untuk ibu, paling lama satu jam mungkin sudah habis. Tapi saya akan meminjamkan uang seratus ribu ini untuk ibu agar esok hari dan seterusnya ibu tak perlu meminta-minta lagi," katanya.

Selanjutnya Diding menjelaskan bahwa ia lebih baik memberikan pinjaman uang untuk modal bagi seseorang agar terlepas dari kebiasaannya meminta-minta. Seperti ibu itu, yang ternyata memiliki kemampuan membuat gado-gado. Di rumahnya ia masih memiliki beberapa perangkat untuk berjualan gado-gado, seperti cobek, piring, gelas, meja dan lain-lain.

Setelah mencapai kesepakatan, akhirnya kami bersama-sama ke rumah ibu tadi yang tidak terlalu jauh dari tempat kami berteduh. Hujan sudah reda, dan kami mendapati lingkungan rumahnya yang lumayan ramai. Cocok untuk berdagang gado-gado, pikirku.

***
Diding sering menyempatkan diri untuk mengunjungi penjual gado-gado itu. Selain untuk mengisi perutnya -dengan tetap membayar- ia juga berkesempatan untuk memberikan masukan bagi kelancaran usaha ibu penjual gado-gado itu.

Belum tiga bulan dari waktu yang disepakati untuk mengembalikan uang pinjaman itu, dua hari lalu saat Diding kembali mengunjungi penjual gado-gado.
Dengan air mata yang tak bisa lagi tertahan, ibu penjual gado-gado itu mengembalikan uang pinjaman itu ke Diding. "Terima kasih, Nak. Kamu telah mengangkat ibu menjadi orang yang lebih terhormat."

Diding mengaku selalu menitikkan air mata jika mendapati orang yang dibantunya sukses. Meski tak jarang ia harus kehilangan uang itu karena orang yang dibantunya gagal atau tak bertanggung jawab. Menurutnya, itu sudah resiko. Tapi setidaknya, setelah ibu penjual gado-gado itu mengembalikan uang pinjamannya berarti akan ada satu orang lagi yang bisa ia bantu. Dan akan ada satu lagi yang berhenti meminta-minta.
Ding, inginnya saya menirumu. Semoga bisa ya.



Foto: Berhenti Menjadi Pengemis



eramuslim - Selama ini, saya selalu menyediakan beberapa uang receh untuk berjaga-jaga kalau melewati pengemis atau ada pengemis yang menghampiri. Satu lewat, ku beri, kemudian lewat satu pengemis lagi, kuberi. Hingga persediaan receh di kantong habis baru lah aku berhenti dan menggantinya dengan kata "maaf" kepada pengemis yang ke sekian. 

Tidak setiap hari saya melakukan itu, karena memang pertemuan dengan pengemis juga tidak setiap hari. Jumlahnya pun tidak besar, hanya seribu rupiah atau bahkan lima ratus rupiah, tergantung persediaan. 

Sahabat saya, Diding, punya cara lain. Awalnya saya merasa bahwa dia pelit karena saya tidak pernah melihatnya memberikan receh kepada pengemis. Padahal kalau kutaksir, gajinya lebih besar dari gajiku. Bahkan mungkin gajiku itu besarnya hanya setengah dari gajinya. Tapi setelah apa yang saya lihat sewaktu kami sama-sama berteduh kehujanan di Pasar Minggu, anggapan saya itu ternyata salah. 

Seorang ibu setengah baya sambil menggendong anaknya menghampiri kami seraya menengadahkan tangan. Tangan saya yang sudah berancang-ancang mengeluarkan receh ditahannya. Kemudian Diding mengeluarkan dua lembar uang dari sakunya, satu lembar seribu rupiah, satu lembar lagi seratus ribu rupiah. Sementara si ibu tadi ternganga entah apa yang ada di pikirannya sambil memperhatikan dua lembar uang itu. 

"Ibu kalau saya kasih pilihan mau pilih yang mana, yang seribu rupiah atau yang seratus ribu?" tanya Diding 
Sudah barang tentu, siapa pun orangnya pasti akan memilih yang lebih besar. Termasuk ibu tadi yang serta merta menunjuk uang seratus ribu. 

"Kalau ibu pilih yang seribu rupiah, tidak harus dikembalikan. Tapi kalau ibu pilih yang seratus ribu, saya tidak memberikannya secara cuma-cuma. Ibu harus mengembalikannya dalam waktu yang kita tentukan, bagaimana?" terang Diding. 

Agak lama waktu yang dibutuhkan ibu itu untuk menjawabnya. Terlihat ia masih nampak bingung dengan maksud sahabat saya itu. Dan, "Maksudnya... yang seratus ribu itu hanya pinjaman?" 
"Betul bu, itu hanya pinjaman. Maksud saya begini, kalau saya berikan seribu rupiah ini untuk ibu, paling lama satu jam mungkin sudah habis. Tapi saya akan meminjamkan uang seratus ribu ini untuk ibu agar esok hari dan seterusnya ibu tak perlu meminta-minta lagi," katanya. 

Selanjutnya Diding menjelaskan bahwa ia lebih baik memberikan pinjaman uang untuk modal bagi seseorang agar terlepas dari kebiasaannya meminta-minta. Seperti ibu itu, yang ternyata memiliki kemampuan membuat gado-gado. Di rumahnya ia masih memiliki beberapa perangkat untuk berjualan gado-gado, seperti cobek, piring, gelas, meja dan lain-lain. 

Setelah mencapai kesepakatan, akhirnya kami bersama-sama ke rumah ibu tadi yang tidak terlalu jauh dari tempat kami berteduh. Hujan sudah reda, dan kami mendapati lingkungan rumahnya yang lumayan ramai. Cocok untuk berdagang gado-gado, pikirku. 

*** 
Diding sering menyempatkan diri untuk mengunjungi penjual gado-gado itu. Selain untuk mengisi perutnya -dengan tetap membayar- ia juga berkesempatan untuk memberikan masukan bagi kelancaran usaha ibu penjual gado-gado itu. 

Belum tiga bulan dari waktu yang disepakati untuk mengembalikan uang pinjaman itu, dua hari lalu saat Diding kembali mengunjungi penjual gado-gado. 
Dengan air mata yang tak bisa lagi tertahan, ibu penjual gado-gado itu mengembalikan uang pinjaman itu ke Diding. "Terima kasih, Nak. Kamu telah mengangkat ibu menjadi orang yang lebih terhormat." 

Diding mengaku selalu menitikkan air mata jika mendapati orang yang dibantunya sukses. Meski tak jarang ia harus kehilangan uang itu karena orang yang dibantunya gagal atau tak bertanggung jawab. Menurutnya, itu sudah resiko. Tapi setidaknya, setelah ibu penjual gado-gado itu mengembalikan uang pinjamannya berarti akan ada satu orang lagi yang bisa ia bantu. Dan akan ada satu lagi yang berhenti meminta-minta. 
Ding, inginnya saya menirumu. Semoga bisa ya. 

Bayu Gautama


Mau selalu update cerpen-cerpen bermutu lainnya? Kunjungi http://galericerpen-flp.blogspot.com/ dan jadilah member galeri komunitas kepenulisan Forum Lingkar Pena ^_^





NB: Bagi yang ingin share atau tag dipersilakan saja. Yang melalui komputer tinggal klik tandai/tag gambar lalu klik siapa saja yang akan ditag. Dan bagi yang melalui hape dan kesulitan mengetag dirisendiri bisa minta bantuan temannya buat ngetag dan bisa mengetag teman2 yang lain juga. Caranya ajak teman anda untuk LIKE page ini dulu kemudian minta kepada teman anda untuk mengetag-kan dan anda juga bisa mengetag dia juga. Dan mohoooonn sebagai imbal balik tolong jangan hanya mengetag diri sendiri namun juga bantu teman-temannya untuk mengetagkan. Jika gagal berarti tagnya sudah penuh dan coba pindah ke gambar yang lain yang masih kosong. Dan buat yang pengen karyanya diterbitin di page ini juga boleh, silakan saja kirimkan ke inbox redaksi page ini untuk kemudian diseleksi.
Selamat mencoba ^_^aaa


NB: Buat yang berminat membuat foto pribadi menjadi kartun seperti ini silakan menghubungi
http://www.facebook.com/kawanimut2 melalui inbox untuk detail2 prosedur pemesanannya. Dan setiap pemesan akan dibuatkan kartun dirinya dalam beberapa format, model dan kreasi sesuai keinginan seperti pose wedding, pose cute dll. Contohnya bisa dilihat di album
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.262186220484385.60601.100000790283993&type=3
Dan tentunya tidak gratis lho yaa? Kalau gratis desainernya pasti kewalahan karena permintaan pasti banyak sekali)

INGIN KOLEKSI KAOS DAN GAMIS LUCU-UNIK KAWANIMUT SEPERTI INI ? https://www.facebook.com/photo.php?fbid=423580841036087&set=a.168379236556250.41209.141421482585359&type=1&relevant_count=1
LEBIH JELASNYA LIHAT DI MASING-MASING FOTO DI ALBUM https://www.facebook.com/media/set/?set=a.423530567707781.98799.141421482585359&type=1


LIKE http://www.facebook.com/IloveOriginalKawanimut

FOLLOW https://twitter.com/#!/Kawanimut

Download gambar-gambar cantik Kawanimut di blog resmi http://kawanimut.multiply.com/

Atau dapatkan gambar ukuran aslinya di website http://www.desainkawanimut.com/

#ILoveOriginalKawanimut

HP dan Kambing

Kututup hidung ketika melewati kerumunan kambing. Baunya yang menyengat ternyata tidak mengganggu penjualnya. Dalam hati sempat juga ngedumel sich “Nih orang mau jualan kambing gak melihat-lihat tempat apa? Masak jual hewan yg bau itu di dekat kios-kios elektronik. Kenapa nggak sekalian aja jualan di dalam mall?” gerutuku dalam hati. Orang yang lalu lalang, ada yang cuek, ada yang menutup hidung, ada juga yang justeru menghampiri hewan bau itu.

Kupercepat langkah kakiku melewati tempat tersebut, mataku menatap lurus ke depan, tepat ke sebuah kios penjual HP.


Memang kios itulah yang menjadi tujuanku ke tempat ini. Kuraba saku celana, masih tersimpan HP type lama yang sudah 5 tahun aku gunakan. Sebenarnya HP tersebut tidak bermasalah, masih layak untuk di gunakan, baik bertelepon maupun ber-SMS. Tetapi untuk saat ini, HP tersebut sangatlah “tidak layak” digunakan di tempat umum. Sering saat aku berangkat atau pulang kantor menggunakan KRL menyaksikan penumpang yang menggunakan HP terkini, canggih, suara polyphonic, ada radio, MP3 bahkan kamera foto & video. Suaranya merdu sekali saat ada telepon masuk, bisa lagu klasik ataupun lagu pop yang sedang top dari penyanyi papan atas.


Sering aku ikut melantunkan dalam hati lagu yang kebetulan aku tahu dan seakan ingin agar pemiliknya tidak segera mengangkat telepon tersebut agar aku bisa lebih lama mendengarkan lagu yang sedang di gandrungi banyak orang itu.


Memang luar biasa perkembangan teknologi saat ini, satu alat bisa mewakili berbagai macam fungsi alat-alat lainnya. Tidak perlu membawa walkman untuk mendengarkan lagu, tidak perlu bawa kamera untuk berfoto. Cukup bawa satu buah HP, semua itu sudah bisa terwakili. Bahkan saat ini ada semacam fasilitas untuk berbicara sekaligus melihat lawan bicara di seberang, kalau tidak salah 3G (mohon maaf kalau istilahnya salah, maklum belum pernah pakai)


Kadang cukup kaget juga sich saat tahu siapa saja pemilik alat-alat canggih tersebut. Dari pegawai kantoran macam aku, pengusaha, pegawai negeri, pegawai toko & mall bahkan pedagang bakso sekalipun. Sekali waktu sempat kulihat, pegawai toko VCD di Glodok saling bertukar lagu lewat fasilitas bluetooth. HP yang ada di saku celanaku, jangankan kamera, fasilitas bluetooth pun tak ada, lelucon yang sering di lontarkan kawan-kawan adalah “Mau dikirimin lagu bagus nggak? Pakai Bluetooth aja, kan HP kamu emang rada “b u t u t” pasti bisa dech……..” Dan seperti biasa aku cuma bisa nyengir sambil ikut tertawa.


Sekarang semua itu akan berubah, dengan susah payah aku kumpulkan sebagian gajiku untuk menggantikan rasa “malu” dengan “kebanggaan” bertelepon di tempat umum. Tidak sia-sia pengorbananku selama setahun ini, dengan terkumpulnya dana 3 juta untuk mengganti HP lama dengan HP baru, yang saya pikir dengan dana tersebut cukuplah membeli HP canggih.


Belum sampai di depan kios HP yang kutuju, sempat terdengar pertanyaan dari orang yang menghampiri pedagang kambing tadi.


“Bang, kambing yang itu harganya berapa bang ?”


Si pedagang menjawab ” Satu juta pak”


“Kok mahal amat sih bang?”


“Itu yang terbesar pak, sehat lagi. Sangat pantas untuk Qurban !”


“Wah kalau segitu sih, mana sanggup saya beli? Berapa sih hasil dari ngasong bang!”


(“ooo ternyata orang itu adalah pedagang asongan” ujarku dalam hati)


“Kalau yang coklat itu berapa bang? Itu yang rada kecilan”


“Itu 750 ribu pak, harga pas, nggak ngambil untung besar lho pak.”

“Saya cuma ada 650 ribu bang, boleh ya………?”

“Wah pak , kalau segitu sih belum dapat, ongkos angkut ke sininya saja sudah mahal, bagaimana kalau yang putih itu saja” kata si pedagang sambil menunjuk kambing yang lebih kecil


“Yah sudahlah, dari pada besok belum tentu terbeli” katanya pasrah “ini juga dari hasil nabung 3 tahun yang lalu, bang”.


Seketika aku terkesiap, tiba-tiba rasa malu muncul dan mengalir deras dalam hati-ku rasa malu ini bahkan melebihi rasa malu saat kawan-kawan mencemooh HP butut-ku. Kuhentikan langkah kaki ini, tiba-tiba sekali aku jadi tertarik mendekati hewan yang bau itu.


Bayangan HP baru perlahan-lahan hilang, berganti dengan bayangan gema Takbir saat kambing, domba dan sapi di sembelih dengan menyebut asma Allah.


“Terima kasih ya Allah, Kau telah memberikan rasa malu pada hati manusia”.
 
#ILoveOriginalKawanimut

Cintai Aku Hari Ini

Hari ini mungkin akan ada tangis lagi.
Walau sampai habis air mata, tapi tak mengapa.
Karena aku mengiba cinta.

Pernah merasakan kerinduan yang teramat sangat? Kerinduan untuk mendapatkan cinta. Saat itu seolah hati merana tak berjiwa. Seperti hampa. Tak berdaya. Namun kehidupan ini memaksanya untuk tetap ada.

Kemarin, saya melihat seorang anak menangis di hadapan ibunya. Ia sepupu saya sendiri. Beberapa menit sebelum tangisannya, si ibu memarahinya. Dan hampir juga memukuli. Baru kutahu bahwa si ibu telah meninggalkannya seharian penuh. Entah ke mana. Ia ditinggal di rumah hanya berdua dengan pembantu. Seperti biasa setiap kali ibunya pergi. Ibunya berkata, ia makin hari makin nakal. Baginya, bila ia telah sanggup menyampaikan rasa, hari itu ia rindu ibu.

Setiap diri kita pasti butuh cinta. Dan kebutuhan itu terlihat nyata dari perilaku kita, ataupun tersembunyi lewat kata. Entah dinyatakan secara jelas, entah sekedar tersirat hadirnya. Mungkin pula hanya berupa rasa rindu yang menggelora tanpa kuasa meminta. Cinta itu fitrah adanya.

Beberapa waktu lalu, saya pernah berselisih dengan seorang sahabat yang telah saya kenal semenjak sepuluh tahun lamanya. Menurut saya, ia telah melakukan kesalahan, dan saya menegurnya. Menurutnya, ia hanya mengikuti kata hatinya, dan tak rela atas teguran saya.

Saat itu saya berpikir, kalau hari itu tak saya tegur ia, maka saya telah berdosa karena telah membiarkannya larut dalam perasaannya sedang ia tak memperhatikan lagi batas perilakunya. Saya tak lagi sempat berpikir bahwa mungkin saja ia telah salah menangkap maksud saya. Padahal saya hanya ingin memberitahunya sesuatu, bahwa saya cinta. Semua perkataan saya, adalah cinta saya kepadanya.

Seringkali tak sanggup diri kita untuk memperhatikan lagi rambu-rambu dalam bercinta. Oleh sebab perasaan itu telah kuat adanya. Otak ini serasa beku tak kuasa, sedang hati telah terguratkan olehnya.

Ada seorang istri yang marah pada suaminya. Setiap kalimat yang keluar darinya, tak lain hanyalah cercaan belaka. Ia berkata, tak lagi ada rasa percaya. Kita yang mendengarnya, mungkin akan berpikir bahwa ia tak lagi cinta. Tetapi nyatanya tak seperti itu. Sebab waktu akan membuktikan bahwa rasa itu tetap ada. Saat suaminya jatuh sakit, terlihat dari kecemasannya. Saat suaminya terlelap lelah dalam tidurnya, ia memperhatikan dan setia di sampingnya.

Kadangkala, kalimat yang kita ucapkan tak melulu mewakili perasaan yang sebenarnya. Seringkali hati lah yang bisa berbicara, namun mulut ini tak sanggup mengutarakannya. Keinginan untuk dicintai itu telah terpendam jauh di pelosok kalbu.
Kepada manusia, kita telah melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta. Dari ayah dan ibu kita, teman dan sahabat, suami, anak, istri, dan siapa saja yang dekat dengan diri kita.
Kepada Sang Pencipta, apakah kita berlaku hal yang sama? Andaikan begitu lemah kita menyampaikan rasa, bagaimana kita meminta kepada-Nya? Bukankah segala pinta tersampaikan lewat doa?

Walau hanya sebatas satu kalimat yang terlantunkan dari hati,
Ya Allah, cintai aku hari ini... 
 
 
Foto: Cintai Aku Hari Ini


Hari ini mungkin akan ada tangis lagi. 
Walau sampai habis air mata, tapi tak mengapa. 
Karena aku mengiba cinta. 

eramuslim - Pernah merasakan kerinduan yang teramat sangat? Kerinduan untuk mendapatkan cinta. Saat itu seolah hati merana tak berjiwa. Seperti hampa. Tak berdaya. Namun kehidupan ini memaksanya untuk tetap ada. 

Kemarin, saya melihat seorang anak menangis di hadapan ibunya. Ia sepupu saya sendiri. Beberapa menit sebelum tangisannya, si ibu memarahinya. Dan hampir juga memukuli. Baru kutahu bahwa si ibu telah meninggalkannya seharian penuh. Entah ke mana. Ia ditinggal di rumah hanya berdua dengan pembantu. Seperti biasa setiap kali ibunya pergi. Ibunya berkata, ia makin hari makin nakal. Baginya, bila ia telah sanggup menyampaikan rasa, hari itu ia rindu ibu. 

Setiap diri kita pasti butuh cinta. Dan kebutuhan itu terlihat nyata dari perilaku kita, ataupun tersembunyi lewat kata. Entah dinyatakan secara jelas, entah sekedar tersirat hadirnya. Mungkin pula hanya berupa rasa rindu yang menggelora tanpa kuasa meminta. Cinta itu fitrah adanya. 

Beberapa waktu lalu, saya pernah berselisih dengan seorang sahabat yang telah saya kenal semenjak sepuluh tahun lamanya. Menurut saya, ia telah melakukan kesalahan, dan saya menegurnya. Menurutnya, ia hanya mengikuti kata hatinya, dan tak rela atas teguran saya. 

Saat itu saya berpikir, kalau hari itu tak saya tegur ia, maka saya telah berdosa karena telah membiarkannya larut dalam perasaannya sedang ia tak memperhatikan lagi batas perilakunya. Saya tak lagi sempat berpikir bahwa mungkin saja ia telah salah menangkap maksud saya. Padahal saya hanya ingin memberitahunya sesuatu, bahwa saya cinta. Semua perkataan saya, adalah cinta saya kepadanya. 

Seringkali tak sanggup diri kita untuk memperhatikan lagi rambu-rambu dalam bercinta. Oleh sebab perasaan itu telah kuat adanya. Otak ini serasa beku tak kuasa, sedang hati telah terguratkan olehnya. 

Ada seorang istri yang marah pada suaminya. Setiap kalimat yang keluar darinya, tak lain hanyalah cercaan belaka. Ia berkata, tak lagi ada rasa percaya. Kita yang mendengarnya, mungkin akan berpikir bahwa ia tak lagi cinta. Tetapi nyatanya tak seperti itu. Sebab waktu akan membuktikan bahwa rasa itu tetap ada. Saat suaminya jatuh sakit, terlihat dari kecemasannya. Saat suaminya terlelap lelah dalam tidurnya, ia memperhatikan dan setia di sampingnya. 

Kadangkala, kalimat yang kita ucapkan tak melulu mewakili perasaan yang sebenarnya. Seringkali hati lah yang bisa berbicara, namun mulut ini tak sanggup mengutarakannya. Keinginan untuk dicintai itu telah terpendam jauh di pelosok kalbu. 
Kepada manusia, kita telah melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta. Dari ayah dan ibu kita, teman dan sahabat, suami, anak, istri, dan siapa saja yang dekat dengan diri kita. 
Kepada Sang Pencipta, apakah kita berlaku hal yang sama? Andaikan begitu lemah kita menyampaikan rasa, bagaimana kita meminta kepada-Nya? Bukankah segala pinta tersampaikan lewat doa? 

Walau hanya sebatas satu kalimat yang terlantunkan dari hati, 
Ya Allah, cintai aku hari ini... 
DH. Devita
dh_devita@eramuslim.com





Mau selalu update cerpen-cerpen bermutu lainnya? Kunjungi http://galericerpen-flp.blogspot.com/ dan jadilah member galeri komunitas kepenulisan Forum Lingkar Pena ^_^





NB: Bagi yang ingin share atau tag dipersilakan saja. Yang melalui komputer tinggal klik tandai/tag gambar lalu klik siapa saja yang akan ditag. Dan bagi yang melalui hape dan kesulitan mengetag dirisendiri bisa minta bantuan temannya buat ngetag dan bisa mengetag teman2 yang lain juga. Caranya ajak teman anda untuk LIKE page ini dulu kemudian minta kepada teman anda untuk mengetag-kan dan anda juga bisa mengetag dia juga. Dan mohoooonn sebagai imbal balik tolong jangan hanya mengetag diri sendiri namun juga bantu teman-temannya untuk mengetagkan. Jika gagal berarti tagnya sudah penuh dan coba pindah ke gambar yang lain yang masih kosong. Dan buat yang pengen karyanya diterbitin di page ini juga boleh, silakan saja kirimkan ke inbox redaksi page ini untuk kemudian diseleksi.
Selamat mencoba ^_^aaa


NB: Buat yang berminat membuat foto pribadi menjadi kartun seperti ini silakan menghubungi
http://www.facebook.com/kawanimut2 melalui inbox untuk detail2 prosedur pemesanannya. Dan setiap pemesan akan dibuatkan kartun dirinya dalam beberapa format, model dan kreasi sesuai keinginan seperti pose wedding, pose cute dll. Contohnya bisa dilihat di album
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.262186220484385.60601.100000790283993&type=3
Dan tentunya tidak gratis lho yaa? Kalau gratis desainernya pasti kewalahan karena permintaan pasti banyak sekali)

INGIN KOLEKSI KAOS DAN GAMIS LUCU-UNIK KAWANIMUT SEPERTI INI ? https://www.facebook.com/photo.php?fbid=423580841036087&set=a.168379236556250.41209.141421482585359&type=1&relevant_count=1
LEBIH JELASNYA LIHAT DI MASING-MASING FOTO DI ALBUM https://www.facebook.com/media/set/?set=a.423530567707781.98799.141421482585359&type=1


LIKE http://www.facebook.com/IloveOriginalKawanimut

FOLLOW https://twitter.com/#!/Kawanimut

Download gambar-gambar cantik Kawanimut di blog resmi http://kawanimut.multiply.com/

Atau dapatkan gambar ukuran aslinya di website http://www.desainkawanimut.com/

#ILoveKawanImut

Sabtu, 27 Oktober 2012

Laporan Morfologi, Anatomi, dan Fisiologi Tumbuhan (Anatomi Akar)


LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
MORFOLOGI, ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN
Percobaan XII : Anatomi Akar



DISUSUN OLEH :
KELOMPOK             : II (DUA)
GOLONGAN             : B
ASISTEN                  : A. BUNGAEDA


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2011
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada spermatophyta, xylem primer pada akar bersifat eksark, sedangkan pada batang bersifat endark. Berkas xylem dan floem pada akar tersusun berselang-seling, sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral, bikolateral, atau amfivasal. Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan dengan daun pada batang. Akar tidak mempunyai stomata, tetapi mempunyai tudung akar yang tidak ada kesejajarannya pada batang.
Pada percobaan ini, mahasiswa diharapkan lebih mudah memahami struktur dan anatomi akar atau struktur perkembangan tumbuhan yang merupakan ilmu dasar sehingga mudah dalam mempelajari pengembangannya lebih lanjut.






I. 2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud percobaan
                    Maksud percobaan ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebih mengenai struktur anatomi akar beserta contoh bunga. Selain itu, percobaan ini juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai struktur anatomi akar dan contoh-contoh anatomi akar.

I.2.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan mengamati anatomi akar.

                       












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Teori Umum
           Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada spermatophyta, xylem primer pada akar bersifat eksark, sedangkan pada batang bersifat endark. Berkas xylem dan floem pada akar tersusun berselang-seling, sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral, bikolateral, atau amfivasal. Akar tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan dengan daun pada batang.
           Kondisi lingkungan seringkali mempengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran tumbuhan yangn hidup di tanah kering biasanya berkembang lebih baik. Pada tumbuhan yang hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral berpasir, lateral menyebar dekat di bawah permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya, dikenal akar penyimpan, akar udara, akar skulen, akar panjat, akar penunjang, akar napas (pneumatofor), dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikoriza).
          

           Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar primer dan akar serabut (adventitious). Akar primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti batang dan daun.
           Sistem akar sebagian besar Dikotil dan Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya mengalami penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk menyimpan bahan cadangan makanan. Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar yang masih dalam pertumbuhan primer.
           Akar Monokoti dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami penebalan sekuder.
           Tipe paling umum akar pada Monokoti adalah sistem akar serabut. Radikula yang terdapat dalam biji terdiri atas meristem akar dan terbentuk pada perkecambahan biji. Akar Gymnospermae dan Dikotil berkembang menjadi akar tunggang dengan percabangannya. Pada Monokoti, akar biasanya mati pada awal pertumbuhan dan sistem akar dari tumbuhan dewasa terdiri atas sejumlah akar serabut.
          
          
           Meristem puncak akar lateral berkembang dari jaringan di sebelah dalam, sedangkan kuncup batang berkembang dari jaringan di bagian luar. Karena itu, percabangan akar disebut endogen dan percabangan batang disebut eksogen.
           Pada jarak tertentu dari sel inisial puncak akar, dapat dibedakan jaringan tudung akar, epidermis, korteks akar, dan silinder pusat. Tudung akar terletak pada ujung akar, yang berfungsi melindungi akar dan alat pemantakan akar yang tumbuh ke dalam tanah. Tudung akar terdiri atas sel parenkim hidup yang seringkali berisi tepung. Pada kebanyakan tumbuhan, terbentuk sel pusat tudung akar berbeda dan strukturnya tetap, yang disebut kolumela.
           Sel tudung akar menyereksikan lendir yang mengandung polisakarida. Sekresi diiringi dengan pembengkakan (hipertropi) sisternadiktiosom yang membentuk gelembung besar. Isi gelembung terlepas dari protoplas karena adanya peleburan antara gelembung dan plasmalema. Sel tudung akar ada yang berisi butir tepung yang disebut statolit, yang berfungsi memindahkan rangsang gravitasi ke plasmalema. Sel yang berisi statolit disebut statosis. Statosis berisi amiloplas dan LE. Tudung akar berkembang secara terus-menerus. Sel paling tua akan mati, kemudian diganti sel baru yang dihasilkan oleh sel inisial. Tudung akar terdapat pada semua tumbuhan kecuali pada parasit dan beberapa akar mikorhiza.
           Sel epidermis akar berdiding tipis, biasanya tidak mempunyai kutikula meskipun seringkali dinding terluar sel, termasuk rambut akar, mengalami kutinisasi. Epidermis akar biasanya selapis, kecuali pada akar udara Orchidaceae dan tumbuhan epifit, epidermisnya multilapis dan mempunyai bentuk khusus yang disebut velamen. Epidermis akar dapat membentuk benjolan menjadi rambut akar yang berfungsi untuk menyerap air dan garam. Daerah rambut akar hanya terbatas pada sekitar satu sampai beberapa cm dari ujung akar. Pada tumbuhan tertentu, khususnya tumbuhan air, tidak mempunyai rambut akar. Tumbuhan yang biasa tumbuh di tanah mempunyai rambut akar, sedangkan yang tumbuh di air tidak membentuk rambut akar. Salah satu unsur yang mengendalikan perkembangan rambut akar adalah Ca (Kalsium). Sel epidermis yang dapat membentuk rambut akar disebut trikhoblas.
           Sebagian besar korteks akar Dikotil dan Gymnospermae terdiri atas sel parenkim. Korteks akar biasanya lebih lebar dari korteks batang, dan biasanya berfungsi untuk penyimpanan. Lapisan terdalam dari korteks adalah endodermis. Pada tumbuhan tertentu, misalnya Smilax, Iris, Citrus, dan Phoenix, terdapat lapisan khusus di bawah epidermis yang disebut eksodermis. Pada korteks akar sering terdapat ruang antar sel yang berbentuk secara skizogen. Pada tumbuhan tertentu, yaitu Gramineae dan Cyperaceae, ruang antar sel terbentuk secara lisigen. Pada korteks akar palmae sering terdapat saluran udara yang besar. Sel parenkim korteks tidak mempunyai klorofil, tetapi pada tumbuhan air, akar udara, dan epifit, terdapat klorofil.
           Pada kebanyakan tumbuhan, dinding sel subepidermis bagian luar dari korteks menjadi bergabus. Sel ini disebut eksodermis, dan mempunyai sifat sitokimia dan struktur sama dengan endodermis. Sel endodermis protoplas hidup. Pada Pteridophyta, eksodermis tidak berkembang. Ketebalan eksodermis beragam, dari hanya satu lapisan hingga beberapa lapisan sel.
           Endodermis membatasi bagian dalam akar dengan korteks. Pada akar primer tampak pita Caspary pada dinding menjari endodermis. Sel endodermis akar tumbuhan tertentu terus-menerus membelah antiklin selama tahap penebalan sekunder. Pada kebanyakan Angiospermae, Pteridophyta, dan beberapa Gymnospermae, endodermis tetap dalam bentuk primer. Pada tumbuhan lain terbentuk lamela dari suberin pada sisi dalam dinding primer, termasuk pita Caspary. Lapisan ini membuat dinding menjari an membujur di bagian dalam sehingga sel endodermis semakin tebal. Penebalan dinding endodermis berlignin, dan terjadi tidak secara serentak. Sel endodermis yang berhadapan dengan xylem sering kali tidak mengalami penebalan, hanya mempunyai pita Caspary saja. Sel yang dindingnya tetap tipis ini disebut sel pelalu (passage cell).
II. 2        Uraian Bahan (FI ... IV)
1.    Flouroglusin
Nama resmi                 :    Trihidros
Nama lain                    :    Flouroglusin
RM                                 :    C6H3(OH)3
Pemerian                     :    Hablur/serbuk hablur, putih atau kekuningan.
Kelarutan                     :    Sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%) dan dalam ether.
Cara pembuatan         :    Larutkan flouroglusin P 1% b/v dalam etanol (90%) P di mana flouroglusin 1% yaitu 1 gram flouroglusin dilarutkan ke dalam 100 ml air.
Fungsi flouroglusin   :    Untuk memperjelas struktur anatomi akar saat dilakukan penglihatan dengan mikroskop. Bagian-bagian yang diperjelas untuk flouroglusin adalah xylem dan floem pada akar.





II. 3 Klasifikasi Tanaman

1.    Akar bandotan (Ageratum conyzoldes)
Kingdom      : Plantae
Divisi                        : Spermatophyta
Sub Divisi   : Angiospermae
Class            : Dikotil
Ordo             : Asterales
Family          : Asteraceae
Genus          : Ageratum
Species       : Ageratum conyzolades
2.    Akar bayam duri (Amaranthus spinosus)
Kingdom        : Plantae
Divisi              : Spermatophyta
Sub Divisi      : Angiospermae
Class              : Dikotil
Sub Class     : Apetalae
Ordo               : Amaranthales
Family                        : Amaranthaceae
Genus                        : Amaranthus
Species          : Amaranthus spinosus
3.    Akar sidaguri (Sida retusa)
Kingdom        : Plantae
Divisi              : Spermatophyta
Sub Divisi      : Angiospermae
Class              : Dikotil
Sub Class     : Dialypetalae
Ordo               : Malvales
Family                        : Malvaceae
Genus                        : Sida
Species          : Sida retusa
















BAB III
METODE PERCOBAAN

III. 1 Alat dan Bahan Yang Digunakan
III. 1. 1 Alat Yang Digunakan
-Silet
-Pensil
-Penggaris
-Balpoin
-Mikroskop
-Deg glas/objek glas

III. 1. 2 Bahan Yang Digunakan
-Akar bandotan (Ageratum conyzolades)
-Akar bayam duri (Amaranthus spinosus)
-Akar sidaguri (Sida retusa)
-Floroglusin







III. 2 Cara Kerja
-        Disiapkan alat dan bahan
-        Dipotong melintang akar tersebut dengan menggunakan silet
-        Hasil potongannya diletakkan di objek glas
-        Diteteskan flouroglusin kemudian dipanaskan dengan spiritus
-        Ditutup dengan dek glas
-        Diamati di bawah mikroskop
-        Digambar dan diberi keterangan













BAB IV
HASIL PENGAMATAN

IV.1   Gambar dan Keterangan Gambar

Anatomi akar bandotan (Ageratum conyzoides)
Keterangan gambar
1.    Lapisan gabus
2.    Parenkim korteks
3.    Sel secret
4.    Sel batu
5.    Parenkim floem
6.    Floem
7.    Jaringan teras
8.    Trakea
9.    Serabut







Anatomi akar bayam duri
Keterangan gambar

1.    Epidermis akar
2.    Jaringan palisade
3.    Epidermis bawah
4.    Rambut penutup
5.    Stomata
6.    Xilem
7.    Kolenkim

Anatomi akar bayam duri
Keterangan gambar
1.    Epidermis
2.    Endodermis
3.    Xilem
4.    Floem





BAB V
PEMBAHASAN

1.    Akar bandotan (Ageratum conyzolades). Korteks akar terdiri dari sel parenkim yang membentuk jaringan sinambung dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sedangkan endodermis berfungsi mengatur aliran nutrien dari korteks menuju ke pembuluh, dimana sel-selnya ditutup oleh pita tahan air (karena suberin) yang tipis biasa disebut pita caspar. Tipe berkas pembuluh konsentris amphyvasal di mana floem berada di tengah-tengah sedangkan xylem mengelilingi floem, dan lapisan paling dalam berkembang menjadi endodermis dan satu dari beberapa lapisan korteks paling luar berkembang menjadi endodermis. Serta jaringan gabus terdiri dari beberapa lapis  sel berbetuk poligonal, dinding sel tebal berlapis tipis-tipis.
2.    Akar bayam duri (Amaranthus spinosus). Epidermis yang juga berderivat menjadi rambut akar untuk memperluas bidang penyerapan air, dan jaringan korteks pada akar lebih tebal dari korteks pada batang. Jaringan korteks terdiri dari parenkim penyimpanan dengan rongga sel yang luas. Perisikel merupakan deferensiasi dari permukaan silinder kambium, stele pada akar ini memiliki susunan floem terpisah berselang-seling di sebelah luar lingkaran xylem, namun struktur ini tidak berkembang ke pusat akar. Pada endodermis terdapat pita kaspari yang membedakan anatomi akar dan tumbuhan.
3.    Akar Sidaguri (Sida retusa). Merupakan akar dikotil,karena  akar ini mempunyai kambium dan tidak mempunyai empulur sempit dan jumlah lengan xylem antara 2 - 6. Letak xylem di dalam dan floem di luar kambium sebagai pembatas, serta tipe stomata parasitik.

















BAB VI
PENUTUP

              VI. I Kesimpulan
1.    Akar bandotan (Ageratum conyzolades).
2.    Akar bayam duri (Amaranthus spinosus).
3.    Akar Sidaguri (Sida retusa)

              VI. 2 Saran
Kami selaku praktikan berharap agar kegiatan praktikum dapat dilaksanakan tepat pada waktu yang telah ditentukan agar praktikan dapat menyelesaikan segala tugas yang diberikan di dalam laboratorium.











DAFTAR PUSTAKA

1.    Yasir Yasnidar, Rusdi.M. , (2011), Penuntun Praktikum Morfologi, Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan, UIM University Press, Makassar.
2.    Mulyani E.S, Sri. , (2006), Anantomi Tumbuhan, Kansius, Yogyakarta.
3.    Tim Penyusun. , (1989), Materia Medika Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.